Tuesday, July 31, 2012

perubahan

Tanggal 16 - 17 Juli 2012, saya pergi ke Yogyakarta karena ada tugas dari kantor. Saya berencana untuk jalan-jalan di sekeliling kampus biru untuk mengenang masa-masa indah jaman kuliah dahulu. Jadi selesai tugas, saya tidak langsung pulang ke Jakarta, tapi memang sengaja jalan-jalan..he he, dan ketika saya mengunjungi tempat kos saya dahulu, betapa kagetnya saya. semua sudah berubah, saya tidak tahu sejak kapan tempat kos saya berubah. Dulu masjid tempat saya tarawih terletak di ujung gang, sekarang mesjid itu berada ditengah-tengah persimpangan...wah saya bingung. tempat bakso kesayangan yang terletak di pinggiran sawah, menjadi warung bakso bertembok alias tidak berjendela terbuka lagi dengan sawah, tapi berteman dengan tembok....wa wa wa, ini mah apa bedanya sama kfc, McD????? Tempat kos yang dulu memiliki halaman luas, menjadi sempit karena terpotong untuk jalan umum....huhuhuhuhu, pohon alpukat, pohon mangga.....kemana dikau pergi????? hiks hiks hiks. Awalnya bahkan saya tidak mengenali tempat kos saya dulu, saya harus bolak-balik 2 kali terlebih dahulu, sampai saya benar-benar yakin. Apapun yang terjadi, ada satu hal atau mungkin banyak hal yang saya syukuri, yaitu semua warung makan favorit saya semuanya masih ada..tidak ada yang tergusur maupun menghilang, kalau tambah besar ya, tambah tembok ya (sehingga sawahnya tertutup), jadi alhamdulillah pada apapun yang masih ada. Sepertinya dunia memang berubah, saya tidak tahu apakah saya juga berubah, atau memang saya harus berubah. Oh ya, yang menyenangkan dari pulang ke Yogya kemarin adalah pengalaman naik bus trans Yogya...wuih...mari yuk naik angkutan umum, berharap angkutan umum di Indonesia akan berjaya seperti angkutan umum di luar negeri, sehingga kemacetan di kota-kota besar Indonesia bisa terpecahkan. Lalu ketemu burung-burung besar di fakultas biologi sampai fakultas kehutanan...cihui...fakultasku masih banyak pohon, masih disinggahi pada migrasi burung...pemandangan yg indah. Lalu pengalaman konyol, berjalan dari tempat kos pogung dekat fakultas teknik sampai jl kaliurang km 5.5....gila..wa..wa, cuma demi mau naik bus trans yogya (eits salah, bus trans Jogja). Kemudian saya dan adik saya berjalan kembali dari jakal km 5.5 ke mirota kampus UGM...ckckckck...memang diniatin demi bus trans Jogja. dan sepanjang jalan kenangan itu, kami makan seafood, beli baju, beli makanan kecil. Mungkin kita sesekali harus berani gila dan berani ambil resiko untuk berjalan-jalan seperti orang yang tidak jelas tujuannya, hanya untuk menikmati keindahan waktu dan tempat yang berubah setiap saat. enjoy a moment, or maybe one moment, which could be beautiful and memorable in our life. And my journey in Jogja at that time (17 Juli 2012) is so beautiful and memorable for me. I love it. Tidak apa-apa berubah, karena saya sudah menyimpan segala kenangan yang saya miliki dan melihat perubahan serta menikmatinya.

Saturday, July 21, 2012

Ibu, saya rindu Ibu.

Sudah 3 tahun saya menjalankan bulan puasa tanpa almh Ibu, rasanya berbeda. dan pada tahun ini rasanya aku makin sedih, saya kangen Ibu. Ibu, ingatkah dulu saya ingin membuatkan rumah untuk Ibu? tahun ini saya berusaha membuat rumah di tanah yg atas nama Ibu. Rasanya berat sekali, apalagi tidak ada Ibu. Ramadhan ini saya juga sulit utk tarawih di mesjid, dan itu dimulai tahun lalu setelah saya pindah kerja di Dikti. Biasanya kita libur setiap awal hari pertama puasa, ibu ingatkah, kita memasak bareng-bareng. Saya sholat tarawih di mesjid dan Ibu menunggu saya. Sekarang kerja di Dikti adalah seperti penderitaan, saya tidak bisa mengajar lagi, tertawa bersama murid-murid, dan inilah penyiksaan. saya jarang tarawih di mesjid karena pulang selalu malam, dan itu saya lakukan untuk mendapatkan uang. uang yang saya benci. semua orang berpikir saya banyak uang, bahagia. Ibu tahu, saya bertahan di dikti, dgn harapan bila SK keluar, saya bisa memohon untuk kembali menjadi guru. Ibu tahu hari demi hari, saya menghitung, agar saya dapat bertahan, saya tersiksa bekerja. Meski uang yang saya peroleh besar, tapi saya telah kehilangan diri saya. Saya menghapus segala impian utk sekolah lagi, utk pergi umroh, atau naik haji, bahkan saya tidak berani bermimpi lagi. Saya belum bisa memulai membaca Al Qur'an dgn rajin di bulan Ramadhan ini, karena banyak laporan yang belum saya kerjakan. Mata saya sakit melihat data akreditasi PTS. Saya rindu bercerita dengan Ibu, tahukah Ibu, saya kesepian, saya sudah berdoa pada Allah SWT, sampai saya lelah selalu menangis, saya ingin sekali memelukmu, Ibu. saya sudah bercerita masalah yang saya alami, tapi tidak satupun yang bisa menolong saya. Ibu, saya rindu, saya rindu berbagi segala hal denganmu, Ibu saya berusaha utk tidak egois dgn merelakan seluruh tabungan saya dan uang Ibu di tabungan saya utk membangun rumah, tapi hati ini seperti marah, kecewa. Kenapa Ibu, manusia tidak tahu berterima kasih? bukankah saya beruntung, memiliki pekerjaan yg baik, uang ada. Tapi Ibu, saya sekarang kurus, menyedihkan, tidak bisa menggunakan uang saya, tidak bisa bersenang-senang, saya harus rajin menyimpan uang utk hidup saya dan membangun rumah...rumah..... Ibu........apakah ini salah saya? Ibu, saya lelah tugas luar kota, tetapi saya tidak bisa menikmatinya, Ibu, saya rindu tugas ke luar kota, tapi sambil bersenang-senang dgn murid-murid. Sekarang....saya lelah dgn laporan, di saat teman-teman saya malah pergi bersenang-senang, saya tertinggal di ruangan. Ibu, apa yang harus saya lakukan. Saya telah mengadu kepada Allah SWT. mungkin Allah SWT sudah bosan mendengar keluhan saya, tapi kepada siapa lagi saya mengeluh selain kepada pemilik semesata alam ini? saya sedih karena saya sudah kehilangan diri saya, akhirnya saya kalah. Ibu, saya menangis..... Ibu, saya rindu Ibu.