Saturday, July 21, 2012

Ibu, saya rindu Ibu.

Sudah 3 tahun saya menjalankan bulan puasa tanpa almh Ibu, rasanya berbeda. dan pada tahun ini rasanya aku makin sedih, saya kangen Ibu. Ibu, ingatkah dulu saya ingin membuatkan rumah untuk Ibu? tahun ini saya berusaha membuat rumah di tanah yg atas nama Ibu. Rasanya berat sekali, apalagi tidak ada Ibu. Ramadhan ini saya juga sulit utk tarawih di mesjid, dan itu dimulai tahun lalu setelah saya pindah kerja di Dikti. Biasanya kita libur setiap awal hari pertama puasa, ibu ingatkah, kita memasak bareng-bareng. Saya sholat tarawih di mesjid dan Ibu menunggu saya. Sekarang kerja di Dikti adalah seperti penderitaan, saya tidak bisa mengajar lagi, tertawa bersama murid-murid, dan inilah penyiksaan. saya jarang tarawih di mesjid karena pulang selalu malam, dan itu saya lakukan untuk mendapatkan uang. uang yang saya benci. semua orang berpikir saya banyak uang, bahagia. Ibu tahu, saya bertahan di dikti, dgn harapan bila SK keluar, saya bisa memohon untuk kembali menjadi guru. Ibu tahu hari demi hari, saya menghitung, agar saya dapat bertahan, saya tersiksa bekerja. Meski uang yang saya peroleh besar, tapi saya telah kehilangan diri saya. Saya menghapus segala impian utk sekolah lagi, utk pergi umroh, atau naik haji, bahkan saya tidak berani bermimpi lagi. Saya belum bisa memulai membaca Al Qur'an dgn rajin di bulan Ramadhan ini, karena banyak laporan yang belum saya kerjakan. Mata saya sakit melihat data akreditasi PTS. Saya rindu bercerita dengan Ibu, tahukah Ibu, saya kesepian, saya sudah berdoa pada Allah SWT, sampai saya lelah selalu menangis, saya ingin sekali memelukmu, Ibu. saya sudah bercerita masalah yang saya alami, tapi tidak satupun yang bisa menolong saya. Ibu, saya rindu, saya rindu berbagi segala hal denganmu, Ibu saya berusaha utk tidak egois dgn merelakan seluruh tabungan saya dan uang Ibu di tabungan saya utk membangun rumah, tapi hati ini seperti marah, kecewa. Kenapa Ibu, manusia tidak tahu berterima kasih? bukankah saya beruntung, memiliki pekerjaan yg baik, uang ada. Tapi Ibu, saya sekarang kurus, menyedihkan, tidak bisa menggunakan uang saya, tidak bisa bersenang-senang, saya harus rajin menyimpan uang utk hidup saya dan membangun rumah...rumah..... Ibu........apakah ini salah saya? Ibu, saya lelah tugas luar kota, tetapi saya tidak bisa menikmatinya, Ibu, saya rindu tugas ke luar kota, tapi sambil bersenang-senang dgn murid-murid. Sekarang....saya lelah dgn laporan, di saat teman-teman saya malah pergi bersenang-senang, saya tertinggal di ruangan. Ibu, apa yang harus saya lakukan. Saya telah mengadu kepada Allah SWT. mungkin Allah SWT sudah bosan mendengar keluhan saya, tapi kepada siapa lagi saya mengeluh selain kepada pemilik semesata alam ini? saya sedih karena saya sudah kehilangan diri saya, akhirnya saya kalah. Ibu, saya menangis..... Ibu, saya rindu Ibu.

No comments: