Wednesday, August 24, 2011

Surat Ar Rahman dan Sahur on the road (SOTR)

Mungkin manusia memang paling suka komplain dan merasa tidak pernah puas. Termasuk saya. Bisa dibilang saya selalu komplain terutama pada Allah SWT, Sang Pemilik Segalanya, karena saya adalah orang yang percaya diri bahwa komplain itu hanya pada Allah SWT, yang pasti bisa merubah keputusan...betul kan? he he, ini orang yang ngeyel.
Meski saya tahu bahwa saya seharusnya bersyukur dengan apa yang saya miliki.
Hari Selasa, 23 Agustus 2011, saya nekat pergi ke sekolah Tugasku...rasanya seperti seabad lebih saya tidak ke Tugasku (ini hiperbola)...saya kangen....saya melihat anak-anak sholat dhuha berjama'ah, lalu mendengar tausiah dari Pak Imron dan ikrar bareng anak-anak. I miss this routines. Saya kangen rutinitas di Tugasku.
Mungkin saya terlalu cengeng, tapi mendengar anak-anak memanggil mae dan bue, rasanya ingin manangis saat itu juga di aula (untung sadar diri ada banyak anak).
Tapi ketika masuk ke ruang guru dan bercerita tentang segala hal yang sudah terjadi.....jadilah tangisan bombay.....ya Allah ya Robbi, bukan berarti hambaMu ini ingkar/tidak bersyukur, tapi saya hanya terlalu sentimentil untuk membandingkan nikmat yang Kau berikan dulu dengan nikmat yang Kau berikan sekarang. Saya lupa bahwa Tugasku tidak pernah hilang....bahkan Allah SWT memberi saya tambahan lebih banyak nikmat dengan saya bekerja di Dikti. Thanks buat teman-teman guru Tugasku, yang sudah hafal dengan si Ibu Erlin yg ekspresif dan suka hiperbol ini serta masih mau menghibur daku yg aneh ini...he he :P, yang setia mendengar cerita saya dan mensupport saya...makasih banyak untuk mengingatkan saya, bahwa saya kerja saat ini untuk membahagiakan ayah saya dan membuat lebih banyak 'pembagian rejeki'......ya kan Bapak dan Ibu guru Tugasku.....mungkin memang saatnya 'give it back the money to the right place' digiatkan...ok, cheers up.
Don't let something make you down...but make it become support that make you go forward.
Ingat ikrar...hi murid-muridku, Indonesia butuh orang jujur dan terhormat, jadi ingatlah ikrar dan janjimu.
Bismillahirrohmannirrohim
In the name of Allah the most gracious and the most merciful...etc
Ikrar yang sama yang diucapkan semua sekolah Islam....tapi janjinya itu loh.
I'M A HONEST AND HONORABLE PERSON, SAYA ADALAH ORANG JUJUR DAN TERHORMAT.
Saya menangis mengingat kalimat ini...sudahkah saya menjadi orang yang jujur dan terhormat????
Mungkin saya jujur tapi apakah saya sudah terhormat. Terhormat dalam arti sebenarnya, bahwa menjadi orang yang pantas untuk dihormati, dihargai.
Allah SWT benar-benar baik, Tugasku mengajak saya untuk ikut dalam kegiatan sahur on the road....thanks Pak Bahri untuk slalu mengajak saya dalam kegiatan Tugasku. Thanks buat Bu Sri,Bu Darmi yang mengijinkan saya tetap bergabung dan buat anak-anak Tugasku yang slalu setia memanggil saya mae dan mengatakan kapan balik mengajar Bu?
cie cie...brarti saya slalu di hati mereka kan.
Dikenalkan dengan anak-anak kelas tujuh yang baru, rasanya menyenangkan. Apalgi dinyanyiin Gavin lagu 'sepeda'....dan sudah dikasih arah pulang.
Sepertinya saya harus satu hari full ada di Tugasku untuk observasi dan mengajar, tidak cuma hanya setengah hari saja ke Tugasku...ide bagus :)
Its not time to cry again why I can't teach, but its time to teach again in my time right now, if I good to manage my time, I still can teach. Cry doesn't solve problem, so face the problem and solve it.
Saya percaya bila saya mengatur waktu dengan baik, saya bisa mengajar lagi. AMIN.
MAN JADDA WAJADA, niat saya baik ya Allah, jadi saya yakin Allah pasti mengabulkannya dan memberikan yang terbaik untuk saya. Amin.
Dan siangnya, saya sangat bahagia sekali karena saya baru saja bertemu murid-muridku dan akan ikut sahur on the road bersama anak-anak.
Lalu apa hubungannya dengan surat Ar Rahman...???
Ada arti ayat di surat Ar Rahman, 'Lalu nikmat Allah manakah yang kamu ingkari?'
Setelah pulang dari Tugasku, aku menyadari betapa beruntungnya saya.
Apalagi saat sahur on the road di Panti asuhan Darul Aitam Al Khariyah dan daerah pinggiran di semper, Jakut....saya makin menyadari betapa aku sangat beruntung, saking beruntungnya, saya tidak bisa menghitung nikmat Allah SWT. Mari membandingkan keberuntungan yang saya miliki dgn apa yang dimiliki anak-anak panti.
1. saya memiliki orang tua....saya lahir memiliki orang tua, dimana saya tidak perlu khawatir, ada orang tua yang menjaga saya......anak-anak yg di panti????mereka tidak merasakan betapa senang dicium dan dimanja ayah ibu
2. Anak - anak yatim itu belum tentu bisa melanjutkan sekolah sampai lulus kuliah, apakah mereka memiliki masa depan??? yakinkah dan beranikah mereka bercita-cita tinggi, ya Allah SWT, saya malu.
3. Ketika anak-anak yatim itu terkantuk-kantuk mendengarkan dan menyambut kami, saya biasanya bangun sahur, semua sudah siap. Mereka harus menunggu, sedangkan saya ditunggu.
4. Ketika di pinggiran Semper, banyak orang berebut hanya untuk mendapatkan paket KFC, saya dengan mudah membeli paket itu....saya malu.
Untung saya sudah sakit kepala dari rumah, jadi untuk masalah nangis di taksi saat pulang dari sahur on the road, bisa ditahan,
kenapa ????
karena untuk mencari taksi pada dini hari pukul 4.12 AM, saya membangunkan supir taksi. ternyata untuk mencari nafkah, ada orang yang harus tidur dalam taksi.....bahkan saat sotr melewati pasar, banyak penjual-penjual sayur sudah berjualan....disaat saya kadang-kadang masih tidur....maka mungkin surat Ar Rahman itu mengingatkan saya, maka nikmat Allah manakah, yang saya belum syukuri???? banyak ya Allah. Thanks to open my eyes, ya Allah SWT. Thanks to guide me and always hold my hand.
Dan disaat-saat sakit kepala dari rumah menuju sekolah Tugasku, lalu diajak nonton film horor di aula bareng anak-anak, masih terselip nikmat, maaf bukan terselip tapi banyak nikmat yang Allah berikan pada saya. Bayangkan disaat sakit kepala, saya teriak-teriak bareng murid-murid. masih bisa untuk teriak-teriak dan menertawakan muka anak-anak yg ditutupi bila hantunya muncul, serta tertawa ngakak saat lihat Pryo marah sama Pak Jay, karena ditakut-takutin Pak Jay...ha ha :D
Di saat tidur, murid-muridku berisik, membuat saya tidur tapi masih mendengar suara mereka, seakan kata-kata mereka adalah nyanyian indah....dan yang lebih lucu melihat anak-anak OSIS yang dulunya masih kelas satu (saat saya pernah jadi wali kelas mereka, membayangkan jaman dulu saat saya harus menemani tidur bersama mereka....sebel saat itu, tp mereka tendanya basah dan kedinginan, jadi mereka menumpang tidur bersama dan saat melihat mereka tidur, hati ini senang sekali. meskipun saat itu kami tidur di tenda dapur umum yg terbuka dan sebelah kami panci dan kompor...but I love you, my students. Meski saya jadi tidak bisa tidur, karena menemani mereka tidur dan menunggu demam mereka turun. lega melihat mereka tertawa dan sehat kembali), sekarang, seperti saat ini,lega melihat mereka tumbuh dewasa dan lebih tinggi daripada saya, lebih cerewet daripadaku....ya Allah, saya bersyukur padaMu. Ya Allah, terima kasih telah memberiku kesempatan mendidik anak-anak Tugasku.
Benar kata Allah SWT, sisihkan sebagian hartamu untuk yang berhak...dulu saya membagi ilmuku pada murid-muridku, sekarang mari berbagi yg kita miliki kepada kaum yang berhak. dan pepatah berkata....kebahagiaan itu bukan terletak pada berapa banyak harta yang kita miliki, tapi terletak pada seberapa banyak yang bisa kita bagi kepada orang lain, jadi Ya Allah SWT, terima kasih telah mengijinkanku untuk dapat berbagi dgn yang membutuhkan yang ada disekitarku. Terima kasih telah menunjukkanku untuk ikut SOTR Tugasku. he he, lagian saya masih bisa berbagi ilmu dengan murid-muridku.
So, I LOVE YOU MORE, ALLAH.






No comments: